Menganalisis Karya Desain NFT dengan Teori Mimesis dan Teori Significant Form.
Karya desain 'Wake up for Sleep' mengilustrasikan seorang laki-laki yang tak sadarkan diri di sebuah ranjang rumah sakit dan laki-laki yang 'bangun' dari tubuhnya. Laki-laki yang bangun dari tubuhnya digambarkan dengan one-toned colour yang menggambarkan jiwa dari tubuh dibawahnya.
Analisis melalui Teori Mimesis
Jika karya 'Wake up for Sleep' dianalisis melalui Teori Mimesis versi Plato, maka gambar tersebut adalah hasil imitasi dari manusia (dimana manusia adalah ciptaan Tuhan sebagai firsthand) dengan kaos hijau yang terbaring di ranjang sebuah ruangan dengan infus terpasang di punggung tangan laki-laki tersebut.
Sedangkan melalui Teori Mimesis versi Aristoteles, karya 'Wake up for Sleep' diilustrasikan dengan seorang laki-laki berbaring di atas ranjang rumah sakit, namun disertai bayangan berwarna pink yang mengimplementasikan jiwanya yang bangkit dari raga/tubuh si laki-laki. 'Wake up for Sleep' menggunakan penggambaran karya yang ceria untuk merepresentasikan kematian.
Analisis melalui Teori Significant Form
Analisis karya 'Wake up for Sleep' melalui pendekatan Teori Significant Form oleh Civen Bell dapat dilihat dari penggunaan gaya pop-art yang mengkombinasi penggunaan bidang, tekstur, dan warna yang bersaturnasi terang yang digunakan oleh artist yang membangkitkan emosi estetis yang menyenangkan.
2. The Siren's Trove
Karya 'The Siren's Trove' adalah sebuah digital art yang menceritakan suasana di dasar laut. Karya ini menggambarkan seorang mermaid yang dikelilingi trove/harta karun berupa perhiasan.
Jika 'The Siren's Trove' dianalisis dengan Teori Mimesis versi Plato, dapat dilihat jika karya tersebut adalah sebuah imitasi dari seorang manusia ikan, bebatuan karang, perhiasan intan, dan binatang-binatang laut.Sedangkan jika 'The Siren's Trove' dianalisis melalui Teori Mimesis versi Arsitoteles akan mempresentasikan keindahan bawah laut dengan mermaid sebagai tokoh utama yang mendapatkan harta karun berupa perhiasan dan binatang-binatang laut yang menemaninya.
Analisis karya 'The Siren's Trove' melalui pendekatan Teori Significant Form oleh Civen Bell dapat dilihat dari penggunaan style, warna, bidang, dan tekstur yang cerah dan lembut sehingga menghasilkan emosi estetis yang membuat pengamat foto ikut merasakan kebahagiaan.
Karya 'Takes His Time' menggambarkan seorang pria yang tengah menikmati waktu sendirinya dengan secangkir kopi, gawai, dan sekotak nikotin dengan cahaya jingga yang menyorot kearahnya. Ia tidak tampak kesepian walau sendirian.
Jika 'Takes His Time' dianalisis dengan Teori Mimesis versi Plato, dapat dilihat jika dalam karya tersebut terdapat imitasi dari sebuah meja dan kursi yang firsthand nya merupakan ciptaan tukang kayu, dan manusia yang mendudukinya dimana manusia adalah ciptaan Tuhan sebagai firsthand.Sedangkan jika 'Takes His Time' dianalisis melalui Teori Mimesis versi Arsitoteles akan mempresentasikan seorang pria yang tengah duduk menikmati secangkir kopi yang ia aduk dengan jari telunjuknya. Pria tersebut terlihat sangat nyaman dengan cahaya jingga dari matahari yang menyoroti dirinya.
Judul Karya |
Dilihat dari Teori
Mimesis |
Dilihat dari
Teori Significant Form |
Wake up for Sleep |
Seorang laki-laki yang tak
sadarkan diri di ranjang rumah sakit dengan selang infus di punggung
tangannya. Diatas tubuhnya terdapat siluet pink transparant yang seolah-olah
bangun dari tubuhnya. |
Penggunaan gaya pop-art serta
kombinasi bidang,
tekstur, dan warna yang bersaturnasi terang oleh artist yang membangkitkan
emosi estetis yang menyenangkan yang bertentangan dengan arti
dari karya (sebuah kematian). |
The Siren’s Trove |
Seorang mermaid yang tengah bersama lumba-lumba,
kepiting, dan binatang lainnnya. Mermaid tersebut memiliki banyak perhiasan
disekitarnya. |
Menggunakan style, warna, bidang, dan
tekstur yang cerah dan lembut sehingga menghasilkan emosi estetis yang
membuat pengamat foto ikut merasakan kebahagiaan. |
Takes His Time |
Terlihat seorang pria yang tengah
duduk sendirian di sore hari dengan secangkir kopi, gawai, dan sekotak
nikotin dengan cahaya jingga yang menyorot kearahnya. |
Menggunakan garis, warna yang flat namun
kontras yang memberikan kesan emosi estetis berupa rasa tenang. |
Kesimpulan
Ketiga karya seni yang disebutkan di atas, 'Wake up for Sleep,' 'The Siren's Trove,' dan 'Takes His Time,' masing-masing memiliki pendekatan dan karakteristik yang unik dalam representasi visualnya. Karya-karya ini dapat dianalisis dengan menggunakan beberapa teori seni yang berbeda, termasuk Teori Mimesis (Plato dan Aristoteles) dan Teori Significant Form oleh Clive Bell. Plato memandang seni sebagai tiruan dunia nyata yang jauh dari realitas, dan seniman hanyalah penjiplak kelas dua dari jiplakan. Sebaliknya, Aristoteles (murid dari Plato) melihat mimesis sebagai cara yang lebih poaitif untuk memahami dunia dan mengekspresikan emosi, dengan seni menciptakan rasa katharsis. Ia percaya Mimesis adalah sebuah representasi dan bukan sekedar imitasi. Sementara itu, Clive Bell dengan teori significant formnya menekankan bahwa seni berkaitan dengan bentuk visual yang dapat menghasilkan pengalaman estetis yang mendalam, terlepas dari representasi objek dunia nyata. Dengan demikian, Plato dan Aristoteles fokus pada hubungan seni dengan realitas, sementara Bell lebih menekankan pada pengalaman estetis yang dihasilkan oleh bentuk artistik dalam karya seni.
Komentar
Posting Komentar